Efisiensi kinerja yang di dapat dari pelatihan simulasi VR membuat Walmart yakin dan tidak segan mengeluarkan anggaran untuk membeli 17,000 unit headset VR dengan harga yang tidak murah.
Penembakan yang terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di kota El Paso, Texas, Amerika Serikat pada hari Sabtu (3/8/2019) lalu meninggalkan trauma yang mendalam bagi banyak warga disana, terutama para korban beserta keluarganya.
Penembakan mengerikan tersebut telah menewaskan 22 orang tak bersalah di Walmart, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dunia. Korban bisa jauh lebih banyak lagi jika di lihat dari jumlah pengunjung pada saat itu, tetapi kejadian tersebut bisa terhidarkan berkat karyawan Walmart yang sebelumnya telah menjalani pelatihan simulasi VR.
Apa Itu Pelatihan Simulasi VR?
Pelatihan Simulasi VR adalah sebuah pelatihan dimana seseorang dapat berinteraksi dengan dunia maya dengan menggunakan simulator.
Beberapa tahun sebelum terjadinya kasus penembakan yang terjadi di kota El Paso, Walmart sudah menerapkan pelatihan kepada karyawannya dengan menggunakan headset Virtual Reality, Oculus Rift di 200 pusat pelatihan yang diberi nama Walmart Academy.
Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality ini, Walmart akan memberikan sebuah pelatihan pengetahuan dan teori. Karyawan juga akan dihadapkan dengan berbagai skenario berbeda dan pada akhirnya karyawan akan disuruh untuk membuat keputusan.
Baca juga: Pemanfaatan Teknologi VR Untuk Pelatihan Pemadam Kebakaran
Setiap karyawan yang melakukan pelatihan ini, akan mendapat pelatihan layaknya di sekolah perusahaan tersebut, yaitu Walmart Academy. Efisiensi yang di dapat dari pelatihan simulasi VR-lah yang membuat Walmart tidak segan mengeluarkan anggaran untuk membeli 17,000 VR headset dengan harga yang tidak murah.
Walmart meggunakan headset Oculus Go sebagai perangkat keras, serta perangkat lunak yang dirancang khusus sesuai kebutuhan pelatihan. Perangkat tersebut juga sudah digunakan di sekolah pelatihan Walmart, dimana pelatihan tersebut juga diperuntukan bagi manajer dan para petinggi. Karena hal tersebut, sudah ada lebih dari 45 modul yang telah disediakan dan siap digunakan untuk Walmart. Dalam pelatihan Virtual Reality ini, ada banyak hal-hal yang penting bisa dipelajari.
Tujuan dari diadakannya pelatihan simulasi VR untuk Walmart adalah agar setiap karyawan mengetahui bagaimana cara menghadapi berbagai macam pembeli dan kondisi apapun yang mungkin saja dapat terjadi suatu hari nanti. Menurut Walmart, interaksi dengan pembeli kadang terasa sulit bagi mereka. Oleh karena itu, Walmart membeli 17,000 VR headset agar pegawai Walmart dapat berlatih semaksimal mungkin. Jika pegawai memiliki skill yang mumpuni, tentu para pelanggan akan merasa puas dan dapat mendongkrak penjualan Walmart.
Tidak hanya itu, pelatihan ini ditujukan untuk melatih karyawan dalam menghadapi situasi kriminal jika terjadi di Walmart dan sekitarnya. Pelatihan penembak aktif mensimulasikan pengalaman dan membantu karyawan dalam menjalani pengalaman dan memahami langkah-langkah yang perlu mereka lakukan untuk melindungi diri mereka dan pelanggan dalam situasi penembak aktif. Selain dari pelatihan penembak aktif, staf Walmart juga menjalani sesi pelatihan VR tentang sikap yang harus ditunjukkan selama terjadinya insiden penembakan.
Tim manajemen Walmart di El Paso juga bertindak sangat cepat dan melibatkan rekan-rekan lain dalam melaksanakan rencana keselamatan yang dapat menyelamatkan banyak nyawa selama terjadinya insiden penembakan tersebut.
Teknologi VR yang tadinya dianggap hanya sebagai media untuk hiburan saja, kini telah menjadi media yang dapat membantu pelatihan yang akan menyelamatkan jiwa banyak orang ketika terjadi sebuah tindakan kriminal.
Diharapkan teknologi VR ini masih akan terus berkembang dan bermanfaat dalam membantu manusia dalam berbagai bidang di masa yang akan datang.
Leave A Comment