Konferensi Oculus yang baru-baru ini diadakan di California mengungkapkan rencana dari Facebook untuk bersaing di bidang Augmented Reality (AR) dengan perangkat yang dapat dikendalikan secara otomatis. Mark Zuckerberg memiliki ide tentang interface AR dan VR dengan kendali otak yang dapat dikontrol oleh pikiran.
Zuckerberg juga ditanyai bagaimana Facebook akan menanggapi perkembangan interface otak yang dilakukan dengan Neuralink milik Elon Musk sang kompetitor. Neuralink menggunakan koneksi invasif ke otak yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat dengan pikiran mereka.
“Brain-Computer Interfaces adalah ide yang sangat menarik. Bidang ini dengan cepat bercabang menjadi dua pendekatan: invasif dan non-invasif. Benda invasif adalah hal-hal yang memerlukan operasi atau implan tetapi memiliki keunggulan yang sebenarnya ada di otak kita, sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak sinyal. Sedangkan Non- invasif seperti kita memakai pita atau kacamata yang menyinari cahaya optik dan merasakan aliran darah di area otak tertentu. Walau tanpa memerlukan operasi namun sinyal yang di dapat lebih sedikit jika menggunakan metode non-invasif, “kata Zuckerberg.
Baca juga: Facebook Meluncurkan ‘Virtual Wing’, Sebuah Pameran Augmented Reality di Tate Museum
“Saya sangat senang dengan Brain-Computer Interfaces non-invasif ini. Apa yang kami harap dapat lakukan adalah hanya dapat mengambil beberapa bit saja. Jadi Anda dapat melakukan sesuatu seperti, Anda sedang melihat sesuatu di AR, dan Anda dapat mengklik hanya dengan perintah yang diberikan dari otak Anda, itu sangatlah menyenangkan. Contoh lainnya adalah ketika dialog muncul, Anda tidak harus menggunakan tangan Anda, Anda bisa mengatakan ya atau tidak. ” lanjut Zuckerberg
Namun Zuckerberg menghindari pertanyaan tentang privasi sama sekali. Ini adalah topik yang sangat penting mengingat sejarah Facebook yang disoroti kasus privasi pengguna. Sifat sangat invasif mengenakan sepasang kacamata pintar AR yang tidak hanya akan merekam lokasi dan pilihan konten Anda tetapi juga akan memberikan jendela cloud AR dengan apa yang harus dilakukan. Anda melihat secara real-time.
Begitu dinamika itu semakin didukung oleh Brain-Computer Interfaces, potensi penyalahgunaan tampaknya bahkan lebih besar, terlebih jika kita mengingat sejarah Facebook yang dipenuhi kasus privasi” pengguna. Akankah pengguna mempercayai kacamata pintar AR dan VR dengan kendali otak dari Facebook ini di masa depan? Hal ini mungkin akan segera diketahui melalui Oculus Quest karena perusahaan menambahkan pelacakan tangan dan penyesuaian antarmuka lainnya ke perangkat VR.
Jika fitur untuk VR ini bekerja, Facebook memiliki harapan yang cerah untuk smart glasses AR di masa depan. Akibatnya, potensi industri AR akan menjadi semakin besar juga di masa depan, dan ini sejalan dengan prediksi para ahli yang mengungkapkan bahwa AR akan mengungguli VR di tahun 2024. Kita tunggu saja ya akan sejauh apa perkembangannya nanti.
Leave A Comment